Yogyakarta, kabarternak.com – Ketua Dewan Pembina Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI), Ahmad Muzani hadir dalam Rapat Konsolidasi APPSI di Royal Ambarrukmo Hotel, Rabu (11/12/2024) malam.
Dalam arahannya, Muzani yang juga Ketua MPR RI ini mendorong anggota APPSI untuk ikut ambil bagian dalam program makan bergizi gratis pemerintah mewujudkan generasi emas 2045.Ahmad Muzani, mengatakan keinginan agar asosiasi bisa merumuskan cara memberi kebaikan pada anggota juga masyarakat. Ia mengapresiasi adanya koperasi yang bisa membuat produk-produk turunan seperti susu siap minum dan pakan ternak berkualitas.”Saya ingin anggota bisa mendapat manfaat ketika sapinya sakit, dia tertolong, misalnya dokter datang, ada sesama memberitahu pengobatannya. Kalau ada sapi tak berat badannya diberitahu agar bisa maksimal perkembangannya. Saya apresiasi teman-teman peternak punya produk susu. Ini bisa dimaksimalkan, ekspan untuk mendukung makan siang bergizi pemerintah,” ungkapnya.
Muzani meminta asosiasi yang anggotanya dari berbagai wilayah Indonesia, memproduksi susu kemasan 100 ml, 200 ml untuk siswa penerima makan bergizi gratis. Nantinya susu dijual pada unit layanan yang tiap unitnya melayani 3 ribu siswa penerima makan bergizi gratis.”Berapa hari sekali minum susu. Misalnya buat harga Rp 2500 sampai Rp 3.000 agar bersaing. Saya mendukung asosiasi bisa ambil bagian dalam program pemerintah ini, sesuai slogan tidak berisik tapi asik,” tambahnya.Muzani juga menyebut bahwa pemerintahan Prabowo Gibran sangat serius menghapus kemiskinan di masyarakat. Sasaran utamanya yakni pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan.”Pak Prabowo dan Mas Gibran menghapus kemiskinan ini total. Pertanian, peternakan dan perikanan akan all out dibantu agar kemiskinan kita nol. Ini adalah sumber-sumber yang bisa menghapus kemiskinan, termasuk para buruh. Ketika sektor-sektor tersebut maksimal, suplai pangan kita juga akan baik, dampaknya pada sumber daya manusia yang juga kualitasnya naik,” tandasnya.
Indonesia saat ini konsumsi susunya masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia atau Thailand dan Vietnam. Ini mengapa pemerintah berupaya mengajak peternak lokal untuk ambil bagian dalam membangun generasi emas 2045.”Produksi susu kita memang masih kurang, sehingga memunculkan ide mendatangkan dari Brazil selain Australia dan Amerika. Ini kesempatan bagi peternak lokal kita, memaksimalkan produksi agar kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” pungkas Muzani. (Tjahyadi Ermawan Mulyaatmadja)
